Selasa, 10 Mei 2011

KEKUATAN OPINI PUBLIK

1. Kekuatan opini publik secara sosiologis

Manusia sebagai makhluk sosial sudah tentu akan berhubungan dengan manusia yang lain, baik sebagai pribadi maupun dalam kelompok bersama dengan individu atau kelompok-kelompok lainnya.

Dalam berhubungan dengan manusia lain, tindakan-tindakan manusia itu perlu memperhatikan lingkungan & akan memperhatikan lingkungan yang berhubungan dengan permasalahan yang timbul. Hal itu terjadi mengingat tiap manusia mempunyai pandangan yang berbeda dalam menghadapi suatu persoalan yang muncul. Setiap individu mempunyai alasan masing-masing dalam menanggapi masalah yang muncul dalam masyarakat. Jika opini kelompok tertentu diyakini sebagai opini yang dirasakan benar oleh individu dalam masyarakat, maka akan menjadi opini publik yang kuat & akhirnya dapat diterima berbagai pihak atau kelompok lainnya. Opini publik yang didukung oleh kelompok-kelompok lain di luar kelompoknya sendiri, ini akan memberikan kekuatan terhadap individu atau kelompok dalam meresponsi permasalahan yang ada. Sementara persoalan itu sendiri sampai saat ini belum terpecahkan, imbasnya di bidang sosial makin terasa, dan ini menyebabkan timbul kembali permasalahan-permasalahan sosial dan budaya yang lain. Karena itu opini publik secara sosiologis mempunyai kekuatan yang kuat di masyarakat karena tiap individu atau kelompok masing-masing akan berhubungan & saling berinteraksi satu sama lain.

2. Kekuatan opini publik secara psikologis

Opini publik menurut Dubb merupakan sikap orang-orang mengenai suatu soal.Sikapnya itu adalah sikap manusia selaku pribadi maupun kelompok (S. Soenarjo, 1997, 28). Dari pendapat Dubb tersebut jelas bahwa dalam sikap seseorang itu pasti akan turut berpengaruh keseluruhan latar belakang orang tersebut. Dengan demikian itu berarti jika seseorang akan melahirkan opini terhadap suatu permasalahan, maka sikap orang tersebut adalah hasil dari rangsangan dari dalam manusia itu sendiri, sehingga apapun dari orang itu, misalnya pendidikan, pengalaman, perasaan, dan pengetahuannya akan turut memberi warna terhadap opininya. sehingga opini yang dihasilkan dari sekumpulan orang itu akan menjadi opini publik orang-orang itu.
Opini yang timbul dari individu mengenai suatu kejadian atau masalah-masalah lain, biasanya akan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal yang ada pada diri komunikator seperti; pendidikan, pengalaman, status diri, penghasilan. asal dirinya, dst. Sehubungan dengan itu secara psikologis opini seseorang itu kekuatannya bergantung kepada orang lain yang diajak berdiskusi atau dikemukakan pada kelompok yang lebih besar.

Opini publik yang terbentuk itu akan mempunyai kekuatan yang besar, apa lagi orang yang mempunyai opini itu dari lapisan tertentu misalnya pemuka pendapat atau orang-orang yang dianggap mempunyai kredibilitas tertentu dalam masyarakat. Dengan demikian secara psikologis opini publik itu sebenarnya sangat dipengaruhi oleh pribadi-pribadi yang mempunyai kedudukan atau tempat dalam organisasi profesi atau lembaga-lembaga kemasyarakatan

3. Kekuatan opini publik secara politis

Opini publik dalam lingkup kegiatan politik dapat dibentuk oleh perilaku tokoh-tokoh politik.Kemampuan berkomunikasi para tokoh politik merupakan kunci pokok keberhasilan membentuk opini publik di berbagai lapisan masyarakat. Pihak pemerintah tentu selalu menginginkan adanya opini publik yang mendukung segala kebijakan pemerintah karena dengan segala usaha akan selalu menciptakan suasana seperti yang diharapkannya. Hal itu dilakukan pemerintah agar masyarakat pada umumnya tetap mendukung & melaksanakan semua program yang telah disiapkan & ditetapkan melalui undang-undang (UU).
Pemerintah mengharapkan agar publik yang mempunyai kekuatan dalam opininya tetap berpihak dan mau menjalankan segala sesuatu yang berhubungan dengan segala usaha pembangunan.Opini dari publik-publik yang dominan dalam masyarakat yang kemudian menjadi opini publik khusus atau tertentu itu perlu dipelihara, dibina, dan dipupuk agar tetap dapat mendukung pemerintah. Publik yang dimaksud dalam kegiatan politik misalnya: kaum cendekiawan yang kebanyakan berasal dari kampus, kaum profesional sesuai dengan bidangnya, pemuka-pemuka agama dengan organisasi keagamaanya, dan kaum wanita dengan organisasinya yang cukup banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar